Banyuwangi Barat - Perum Perhutani KPH Banyuwangi Barat memberikan ilmu teknik kehutanan dibidang sadapan pinus kepada siswa Praktek Kerja Lapangan (PKL) Sekolah Menengah Kejuruan Kehutanan Samarinda di TPG Watutulis 2 Petak 64-H1 RPH Sidomulyo BKPH Kalisetail, pada Senin (30/09/2024).
Sebagai wujud kepedulian kepada generasi milenial para penerus eksistensi hutan masa depan Perum Perhutani KPH Banyuwangi Barat memberikan pembekalan terkait teknis kehutanan bidang sadapan pinus kepada siswa PKL SMKKN Samarinda.
Mewakili Kepala Perum Perhutani KPH Banyuwangi Barat, Kaur Teknik Kehutanan BKPH Kalisetail, Untung Hariyanto mengatakan bahwa kegiatan pembekalan teknis kehutanan bidang sadapan pinus kepada siswa PKL ini sesuai denga Petunjuk Kerja Sistem Manajemen Perhutani PK-SMPHT 02.2-002 Penyadapan Getah Pinus 2024.
“Sehingga dalam praktek sadapan ini sesuai dengan ketentuan dan dilakukan dengan baik serta dapat dipakai pada nantinya ditempat tugas adik adik SMKKN Samarinda, ” jelas Untung.
Baca juga:
Tony Rosyid: Demokrat, Berhentilah Meratap
|
Ketua M Ridho Permana Siddiq selaku ketua kelompok siswa PKL SMKKN Samarinda mengatakan bahwa Pelaksanaan kegiatan praktek sadapan pinus ini meliputi rangkaian kegiatan berupa identifikasi jenis sadapan getah pinus, pelaksanaan pembuatan sadapan pada pohon pinus, pemanenan getah pinus, pengamatan TPG, dan pengenalan jenis kualitas getah mulai dari super premium hingga kualitas 2B.
“Kami selaku siswa yang melaksanakan praktik kerja lapangan di KPH Banyuwangi Barat ini sangat antusias dan merasa beruntung karena mendapat materi secara teori dan praktik terkait sadapan getas pinus dan pengelolaan lanjutannya karena ini merupakan ilmu baru yang kami dapatkan dalam pemanfaatan HHBK yang sebelumnya belum pernah kami dapatkan selama disekolah”, ujar M Ridho.
Baca juga:
Anies Baswedan di Mata Seorang Sulfikar Amir
|
Ketua Kelompok Kerja (Pokja) Sadapan LMDH Mitra Hutan Lestari, Muarpin mengatakan bahwa dalam kegiatan sadapan pinus yang dilakukan oleh Penyadap sesuai dengan arahan dari petugas Perhutani yaitu Mandor Sadap, Mantri dan Sinder.
“Para Penyadap yang merupakan anggota LMDH sangat berterimakasih kepada Perhutani yang telah memberi lapangan pekerjaan dibidang sadapan, untuk mendapatkan tambahan kami juga diberikan kesempatan oleh Perhutani untuk menanam palawija dalam kawasan hutan dengan system tumpangsari, ” ujarnya.@Red.